Judul : Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter
link : Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter
Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter
BERITA MALUKU. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi, dengan tipe/klas C, saat ini hanya memiliki dua orang Dokter Spesialis dasar, padahal sesuai peraturan Kementerian kesehatan, wajib memiliki minimal empat dokter spesialis dasar.
"RSUD Masohi wajib minimal memiliki empat dokter spesialis dasar. Saat ini RSUD Masohi hanya memiliki dua dokter spesialis. Karena RSUD tersebut berkelas C, maka sesuai Permenkes RI setiap RSUD yang bertipe kelas C wajib memiliki 4 dokter spesialis. Kementrian Kesehatan RI punya kewajiban mendistribusikan Dokter Spesialis ke RSUD Masohi. Masohi sudah lama terjadi kekosongongan dua dokter spesialis yaitu Dokter kandungan dan anak," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Tengah (Malteng), dr. Saleh Tualeka, kepada Berita Maluku Online, Selasa (3/1/2017).
Tualeka juga mengapresiasi kebijakan Pemda dengan menyekolahkan beberapa dokter spesialis yang nantinya bertugas di RSUD Masohi, namun menurutnya, tiga tahun kemudian baru mereka selesai.
"Saya secara pribadi berterima kasih kepada Pemda dengan menyekolahkan beberapa dokter spesialis, namun kita tidak bisa menuggu sampai mereka selasai, harus ada alternatif yang dilakukan oleh daerah dengan menerapkan program stasion mandiri, yaitu dengan mendatang tenaga dokter spesialis. Dan setiap enam bulan sekali, atau satu tahun masa tugas selesai, digantikan dengan dokter spesialis yang baru," saran Tualeka.
"RSUD Masohi wajib minimal memiliki empat dokter spesialis dasar. Saat ini RSUD Masohi hanya memiliki dua dokter spesialis. Karena RSUD tersebut berkelas C, maka sesuai Permenkes RI setiap RSUD yang bertipe kelas C wajib memiliki 4 dokter spesialis. Kementrian Kesehatan RI punya kewajiban mendistribusikan Dokter Spesialis ke RSUD Masohi. Masohi sudah lama terjadi kekosongongan dua dokter spesialis yaitu Dokter kandungan dan anak," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Tengah (Malteng), dr. Saleh Tualeka, kepada Berita Maluku Online, Selasa (3/1/2017).
Tualeka juga mengapresiasi kebijakan Pemda dengan menyekolahkan beberapa dokter spesialis yang nantinya bertugas di RSUD Masohi, namun menurutnya, tiga tahun kemudian baru mereka selesai.
"Saya secara pribadi berterima kasih kepada Pemda dengan menyekolahkan beberapa dokter spesialis, namun kita tidak bisa menuggu sampai mereka selasai, harus ada alternatif yang dilakukan oleh daerah dengan menerapkan program stasion mandiri, yaitu dengan mendatang tenaga dokter spesialis. Dan setiap enam bulan sekali, atau satu tahun masa tugas selesai, digantikan dengan dokter spesialis yang baru," saran Tualeka.
Demikianlah Artikel Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter
Sekianlah artikel Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kekurangan Dokter Spesialis di Masohi, Kemenkes RI Harus Distribusi Tenaga Dokter dengan alamat link https://beritaharini9.blogspot.com/2017/01/kekurangan-dokter-spesialis-di-masohi.html