Judul : Tokoh Pujut Beda Pendapat Soal Waktu Nyale
link : Tokoh Pujut Beda Pendapat Soal Waktu Nyale
Tokoh Pujut Beda Pendapat Soal Waktu Nyale
Lombok Tengah, sasambonews.com. Meski penentuan Tanggal dan hari pelaksanaan bau Nyale sudah diputuskan tanggal 16 dan 17 Februari 2017 namun ternyata keputusan yang disepakati para mangku dari 4 penjuru mata angin tersebut di Pantai Seger tidak sepertinya tak sepenuhnya diterima masyarakat.
Camat Pujut dan Kepala Desa Kuta menilai tanggal 16 dan 17 atau Kamis dan Jumat kurang tepat sebab Mangku sepertinya lupa kalau Bulan Desember dan Januari harinya sebanyak 31 hari. Mungkin Mangku waktu rapat itu menganggap jumlah hari bulan Desember dan Januari itu 30 hari sehingga ada perbedaan 2 hari" jelasnya.
Berdasarkan perhitungannya dan tokoh budaya lainnya dengan mengacu kepada perhitungan Pujut, Rambitan dan perhitungan Baratais maka dirinya menilai tanggal 15 dan 16 atau Rabu dan Kamis Februari 2017 yang tepat.
Lalu kenapa sekarang diungkapkan ?, Nuraksa mengaku tidak hadir saat rapat Urige di Pantai Seger karena tidak mendapatkan undangan. "Waktu itu saya tak diundang, saya hanya ditelepon dan sudah berakhir acaranya" jelasnya.
Meski demikian dirinya tak ingin memaksakan pendapatnya namun menyerahkan ke Pemerintah Daerah untuk menetapkan. "Meski sudah rapat namun belum ditetapkan sebab dikembalikan lagi ke Pemda, tapi saya berharap pemda tak salah dalam bersikap sebab jangan sampai dikhawatirkan terjadi pengalaman tahun lalu dimana Nyale keluar sehari setelah puncak Nyale digelar" jelasnya. AM
Demikianlah Artikel Tokoh Pujut Beda Pendapat Soal Waktu Nyale
Anda sekarang membaca artikel Tokoh Pujut Beda Pendapat Soal Waktu Nyale dengan alamat link https://beritaharini9.blogspot.com/2017/01/tokoh-pujut-beda-pendapat-soal-waktu.html