Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD

Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD - Hallo sahabat Kabar Berita Takabur, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD
link : Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD

Baca juga


    Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD

    BERITA MALUKU. Pihak Komite Sekolah SMP PGRI Yaltubung, Kecamatan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mendesak pihak Dinas Pendidikan Kabupaten MBD mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah (Kepsek) SMP PGRI Yaltubung, Wilhelmus Koupun. Pasalnya, Koupun dinilai tak berkompeten mengurusi sekolah yang dipimpinnya.

    "Buktinya, sudah dua tahun ini SMP PGRI Yaltubung tidak terima Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Dana BOS. Padahal sekolah lain tiap saat menerima dana Bos," beber Ketua Komite Sekolah SMP PGRI Yaltubung, Hiskia Kolelupun kepada Berita Maluku Online, Jumat (8/12/2017).

    Kondisi ini, kata Ketua Komite, terus memaksa para guru mengajar apa adanya karena tak didukung dengan dana yang memadai.

    Di lain pihak para siswa yang mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan menegah pertama ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain di sekolah dibandikang mengikuti pelajaran.

    "Sebagai Ketua Komite Sekolah, terus terang saya sangat prihatin untuk kondisi ini, sementara Kepsek tak bergerak, sehingga sejumlah Pengurus Komite Sekolah terpaksa sepakat untuk patungan Rp50 ribu per pengurus untuk berkontribusi, tetapi hal itu juga tak berjalan," tandas Hiskia.

    Kepsek Wilhelmus Koupun yang dikonfirmasi Berita Maluku Online menjelaskan, bahwa hal itu diakibatkan karena Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang merupakan sistem pendataan skala terpadu, dan sumber data utama pendidikan dari program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif tidak terkirim.

    Sejumlah orang tua siswa murid yang dihubungi mengaku kesal dengan kinerja kepsek. Mereka mengatakan SMP PGRI Yaltubung memiliki perangkat internet – Wifi semenjak tahun 2016. Sehingga apa yang disampaikan Kepsek hanya 'omong doang.'

    Mereka bahkan mengeluh, kenapa zaman kepsek sebelumnya – Thomas Renyaan, SMP PGRI Yaltubung berkembang maju dan mendapat dana BOS. Namun setelah sekolah ini dipimpin Kepsek Wilhelmus Koupun malah bertambah mundur dan memprihatinkan.

    "Kita sangat sayangkan hal ini," ungkap salah satu orang tua murid yang enggan mempublikasikan namanya.

    Sejumlah orang tua murid lainnya mengancam jika kondisi ini terus berlanjut, maka mereka akan memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain.

    "Kita salut Kepsek Wilhelmus Koupun merupakan anak asli Negeri Yaltubung, tetapi kalau kinerja dia tak becus, untuk apa dia dipertahankan," papar Ketua Komite Sekolah Hiskia Kolelupun. (EKOe)


    Demikianlah Artikel Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD

    Sekianlah artikel Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Dua Tahun Tak Terima BOS, Komite Desak Evaluasi Kepsek SMP PGRI Yaltubung MBD dengan alamat link https://beritaharini9.blogspot.com/2017/12/dua-tahun-tak-terima-bos-komite-desak.html

    Related Posts :