Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat

Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat - Hallo sahabat Kabar Berita Takabur, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat
link : Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat

Baca juga


    Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat

    Sumbawa Barat, sasambonews.com – Program kemitraan Pemerintah Australia – Indonesia
    dalam peningkatan mutu pendidikan bidang literasi dan numerasi, Inovasi Pendidikan untuk
    Anak Indonesia (INOVASI), menggelar kegiatan sosialisasi "Program Rintisan Peningkatan
    Kualitas Pembelajaran Literasi Kelas Awal (PELITA)". Kegiatan ini digelar di Kabupaten
    Sumbawa Barat sebagai salah satu dari enam Kabupaten mitra INOVASI, pada hari Rabu, 28
    Maret 2018.

    Berangkat dari masalah teridentifikasi yaitu rendahnya tingkat pemahaman
    literasi siswa sekolah dasar kelas awal (kelas 1, 2, dan 3) di Provinsi NTB, kemitraan ini
    menjalankan program rintisan peningkatan kualitas pembelajaran literasi kelas awal yang
    disebut PELITA demi meningkatkan kemampuan literasi siswa terutama kemampuan baca
    tulis. Program rintisan serupa juga diimplementasi di Kabupaten Lombok Utara.

    Melalui program rintisan PELITA, INOVASI juga merujuk pada berbagai penelitian yang menunjukan bahwa tingkat pemahaman siswa sangat terkait dengan kondisi dan kemampuan guru dalam hal penguasaan materi, metode, pemilihan alat atau instrumen, pemilihan materi yang digunakan serta pengelolaan kelas.
    Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh 86 orang peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah
    dari beragam sekolah undangan.

     Beberapa perwakilan program INOVASI beserta berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah daerah hadir untuk mengajak para peserta mengenali program INOVASI secara umum dan program rintisan PELITA di Kabupaten Sumbawa Barat secara khusus.

    Perwakilan program INOVASI, Sri Widuri selaku Education Adviser INOVASI di Provinsi
    NTB, mengawali pembukaan kegiatan sosialisasi. Sri menyampaikan, bahwa melalui sosialisasi ini, INOVASI ingin mengajak para peserta untuk turut serta mengubah perspektif dalam melihat masalah, bahwa adanya anak-anak yang tidak atau belum bisa membaca dan menulis di antara anak-anak lain di jenjang sekolah yang sama merupakan suatu masalah yang perlu disadari.
    "Pada praktiknya INOVASI juga mendukung pihak sekolah untuk mengenali potensi lokal
    untuk meramu solusi lokal yang sederhana demi menjawab permasalahan yang ada," tambah Sri.

    Dari pemerintah daerah, turut hadir Drs. Tajuddin, M.Si selaku Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Sumbawa Barat. Tajuddin menjabarkan bahwa para guru sudah memiliki pengakuan secara professional untuk mengajar namun kemampuan guru masih terbatas dan perlu ditingkatkan.
    "Lebih dari 70% guru sudah memiliki beragam sertifikasi terkait kemampuan mengajar. Maka,
    model yang dibawa program rintisan PELITA harusnya bukan model yang asing lagi. Yang
    dibutuhkan hanyalah meningkatkan atau meng-upgrade kemampuan yang seharusnya sudah
    ada. Sama halnya juga di kalangan kepala sekolah yang sudah memenuhi standar," jelas
    Tajuddin.

    Beliau menjelaskan bahwa tidak semua guru memiliki kesiapan mengajar yang baik. Banyak
    guru yang berjalan begitu saja tanpa ada target yang jelas dalam mengajar. Tiga strategi
    utama pembangunan pendidikan pun diungkapkan Tajuddin, yaitu; pemerataan, peningkatan
    dan penguatan mutu pendidikan, serta efisiensi. Tajuddin menyebut tiga strategi tersebut
    sebagai kunci utama meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di Kabupaten Sumbawa
    Barat.
    "Tidak ada bangsa daerah yang bisa lebih maju daripada bangsa daerah lain tanpa sumber
    daya manusia yang unggu dan berkualitas," ungkap Tajuddin memotivasi para guru untuk
    aktif turut serta dalam program rintisan PELITA.

    Dengan tujuan meningkatkan hasil belajar literasi di kalangan siswa kelas awal di sekolah-
    sekolah dasar, program rintisan PELITA telah melewati tahap pra rintisan yang diimplementasikan tahun 2017 lalu. Kini PELITA memasuki tahap rintisan untuk meningkatkan
    pemahaman guru dalam berbagai hal. Para guru, kepala sekolah, dan pengawas, dari
    berbagai sekolah sasaran di Kabupaten Sumbawa Barat, diajak berupaya meningkatkan
    kemampuan terkait; tahap dan pendekatan pembelajaran literasi awal, penggunaan strategi
    dan metode pengajaran literasi yang relevan, dan keterampilan dalam mengidentifikasi dan
    mengembangkan materi dan media literasi yang juga relevan.

    Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST turut menyampaikan apresiasi
    dan respon positifnya terhadap program rintisan PELITA. Melalui sambutannya yang
    sekaligus resmi membuka kegiatan sosialisasi, Fud mengungkapkan bahwa upaya
    meningkatkan literasi sebenarnya merupakan program wajib pemerintah yang tergeser
    perhatiannya setelah adanya kewajiban belajar 12 tahun.
    "Maka dari itu, kami bersyukur dengan adanya program INOVASI, khususnya program rintisan
    PELITA di Kabupaten Sumbawa Barat. Program peningkatan kualitas pembelajaran literasi
    ini sangat berguna, tidak hanya bagi para murid, tetapi juga para guru," ungkap Fud nyatakan
    apresiasinya.

    Dalam wawancara eksklusif dengan WaBup, Fud sempat menyatakan tantangan para guru
    dan pihak sekolah lainnya dalam beradaptasi dengan program ini. Minat baca masyarakat
    diakuinya rendah. Fud berharap melalui program ini, pihak sekolah dapat lebih peka dan
    mampu mengenali masalah di bidang literasi.
    "Saya harap, program ini juga dikawal secara khusus oleh Dinas Dikpora untuk melihat 'plus-
    minus' dalam implementasi, imbas, dan apakah berbanding lurus dengan anggaran atau
    tidak," tambah Fud ungkapkan harapannya.
    Selain itu, program INOVASI juga mengundang perwakilan DPRD Kabupaten Sumbawa
    Barat, Drs. Tamsil selaku Ketua Komisi I untuk turut menyaksikan pembukaan kegiatan
    sosialisasi. Setelah pembukaan, kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan presentasi program INOVASI secara umum dan program rintisan PELITA khususnya, terkait pencapaian tahap
    pra rintisan dan rencana kegiatan tahap rintisan tahun ini. Kegiatan sosialisasi akan
    dilanjutkan secara lebih rinci dan detail di wilayah gugus sebagai tempat berdiskusi para pihak
    yang terlibat dalam program rintisan PELITA di Kabupaten Sumbawa Barat. Rangkaian
    kegiatan sosialisasi diharapkan dapat menyamaratakan perspektif para pemangku
    kepentingan termasuk guru dan kepala sekolah sebagai ujung tombak nasib pendidikan
    generasi bangsa, untuk sama-sama meramu solusi lokal bagi masalah lokal, demi mengawal
    anak-anak mencapai tujuan mereka yaitu meningkatnya kemampuan baca tulis sesuai
    dengan jenjangnya. Am


    Demikianlah Artikel Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat

    Sekianlah artikel Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Sosialisasi Program Kemitraan Australia – Indonesia Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Literasi di Sumbawa Barat dengan alamat link https://beritaharini9.blogspot.com/2018/04/sosialisasi-program-kemitraan-australia.html

    Related Posts :