Judul : Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi?
link : Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi?
Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi?
Demokrat Tercoreng, Uang Korupsi E-KTP untuk Kongres Demokrat, SBY Mendekat ke Jokowi
Penulis : Saefudin Achmad
Teka-teki siapa tokoh besar dibalik korupsi peroyek e-KTP yang merugikan negara sekitar 2,3 trilyun perlahan namun pasti saya yakin akan terungkap. Mungkin saja tokoh besar yang selama ini tidak kita duga.
Kali ini Demokrat yang pertama mendapat serangan dari kasus korupsi e-KTP tersebut. Uang korupsi dalam proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) diduga mengalir ke sejumlah partai politik melalui anggota DPR RI.
Salah satunya, uang korupsi digunakan untuk kepentingan Partai Demokrat.
Hal itu terungkap dalam surat dakwaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.
Dalam kasus ini, uang untuk Partai Demokrat diterima melalui Anas Urbaningrum.
Uang itu berasal dari Andi Agustinus alias Andi Narogong, pengusaha yang ditunjuk langsung untuk mengerjakan proyek e-KTP.
Andi memberikan uang kepada Anas agar anggaran proyek e-KTP dapat disetujui oleh Komisi II DPR.
"Anas menerima sejumlah 500.000 dollar AS yang diberikan melalui Eva Ompita Soraya. Pemberian itu merupakan kelanjutan dari pemberian sebelumnya sebesar 2 juta dollar AS yang diberikan melalui Fahmi Yandri," ujar jaksa KPK, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Menurut jaksa, sebagian uang tersebut digunakan Anas untuk membayar biaya akomodasi Kongres Partai Demokrat di Bandung.
Selain itu, uang diberikan kepada Khatibul Umam Wiranu selaku anggota Komisi II DPR, yakni sebesar 400.000 dollar AS.
Kemudian, diberikan kepada Mohammad Jafar Hafsah, selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat, yakni sebesar 100.000 dollar AS. Uang itu kemudian digunakan untuk membeli satu unit mobil Toyota Land Cruiser.
Dalam kasus ini, Irman dan Sugiharto didakwa merugikan negara sebesar Rp 2,314 triliun.
Menurut jaksa, kedua terdakwa diduga terlibat dalam pemberian suap terkait proses penganggaran proyek e-KTP di DPR RI, untuk tahun anggaran 2011-2013.
Keduanya juga terlibat dalam mengarahkan dan memenangkan perusahaan tertentu untuk menjadi pelaksana proyek e-KTP.
http://ift.tt/2mHnrkP
Saya berharap SBY secepatnya memberikan keterangan resmi untuk menanggapi isu ini jika tidak ingin nama Demokrat semakin tercorang. Bukan mustahil juga isu ini akan menyeret SBY karena saat itu SBY lah yang menjadi presiden sekaligus menjadi ketua Partai Demokrat sebagai pertai pemerintah.
Kecurigaan masyarakat kepada SBY dan Demokrat semakin terang. Wajar saja sebelum Pencoblosan SBY seperti ketakutan. Akibat dari rasa takut yang mendalam membuatnya sering merasa didzalimi dan melakukan tindakan-tindakan bodoh. SBY seperti ketakutan rahasia-rahasia di saat pemerintahannya akan dikuak oleh Jokowi.
Masyarakat Indonesia belum lupa dengan beberapa proyek mangkrak hasil dari pemerintahan SBY. Antasari juga tentu tidak terima dirinya dikriminalisasi oleh SBY. Dan sekarang, korupsi proyek e-KTP kemungkinan besar akan semakin membuat SBY tidak bisa tidur. Terlebih, saat itu beliau lah yang menjadi presiden. Dan sekarang kedapatan bahwa uang korupsi e-KTP digunakan untuk membiayai kongres partai Demokrat yang notabene partai pemerintah.
Hal ini tentu membuat rakyat bertanya-tanya, mengapa Demokrat yang merupakan partai pemerintah namun malah menikmati uang korupsi e-KTP, apa memang ini sebuah persekongkolan yang memang sudah direncanakan?
Memang sedikit aneh. Proyek e-KTP itu sudah sejak lama dicanangkan, namun baru pada pemerintahan Jokowi baru terkuak? Apa pemerintahan SBY saat itu tidak mampu untuk menguak persoalan ini?
Saya memprediksi pemerintahan Jokowi sekarang akan terus membuka persoalan-persoalan yang selama ini jarang muncul di publik hasil dari pemerintahan SBY. Siap-saiap saja SBY akan terus dihubungkan karena bagaimana pun juga ini adalah hasil dari pemerintahan beliau sebelumnya.
Saya pikir, langkah SBY menemui Jokowi memang ada hubungannya dengan proyek e-KTP. SBY harus berlindung dibalik pemerintahan Jokowi. SBY harus mendukung pemerintahan Jokowi, karena jika terkesan kontra dengan pemerintahan Jokowi, tentu akan membahayakan dirinya dan Demokrat. Perlahan namun pasti, Jokowi siap membukan kebobrokan pejabat-pejabat di era pemerintahan SBY.
Saya tidak mengatakan SBY terlibat dalam kasus e-KTP. Namun sebagai Presiden saat itu, saya menyesalkan mengapa SBY cenderung kurang peka terhadap persoalan-persoalan bangsa sehingga harus Jokowi lah yang harus membuka ke publik tentang kebobrokan anggota dewan di era SBY.
Saya tidak mau su'udzon kepada SBY. Saya mengapresiasi langkah SBY mendekat ke Jokowi. Dan saya pikir sudah saanya SBY mendukung pemerintahan Jokowi. Hilangkan rasa ego dan gengsi. Ayo bantu Jokowi menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa apalagi persoalan yang sebenarnya sudah ada sebelum Jokowi menjadi presiden.
Selengkapnya :
http://ift.tt/2m988hx
Demikianlah Artikel Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi?
Sekianlah artikel Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Demokrat Tercoreng, Uang Korup E-KTP Diduga Buat Kongres, SBY Mendekat Ke Jokowi? dengan alamat link https://beritaharini9.blogspot.com/2017/03/demokrat-tercoreng-uang-korup-e-ktp.html